Tunas Yang Mati
Ananda Althafunnisa
Gerbang tinggi pertemukan pagar
Gerak kami di dalamnya
Terkendali
Teramati
Tuk ilmu kami datang
Juga pengetahuan semesta alam
Berbekal buku dan pena
Matematika, sains pun bahasa
Kami cerna kami terima
Tapi ibu,
Mengapa seperti ini ?
Mulut membisu kala harus bertanya
Takut salah juga cela
Hafal lah kewajiban nyata
Tiada mengerti akan makna sesungguhnya
Otak terukur agungnya angka
Tergores manis tinta biru merah
Gagah merajai nafsu
Kini
Obsesi kami semakin menggila!
Memanipulasi segala cara
Kecurangan belaka
Demi apa ibu?
Selembar kertas bertahtakan nilai
Dan nilai
Serta nilai
Sedang ilmu?
Hanya lewat seiring berlalu sang hujan
Membekas sesaat
Dalam sel neuron otak
Wahai ibu pertiwi,
Masih bertanyakah engkau kepadaku?
Mengapa dirimu tak tenang sekarang,
Dan ragamu terjajah negeri seberang,
Penguasa dunia dengan robotnya
Inilah aku ibu,
Tunas yang kau nanti
Kan bertahta membangun negeri
Hanya tumbuh dan tak berkembang...
Tercabik sistem dan budaya.
Semarang, 14 Februari 2012

Bagus. ;)
ReplyDeleteAlhamdulillah,
Deleteterimakasih :)
bagus dek...mengena, tahap pembawaan suasananya mulai pengenalan hingga klimaks. teruskan dek
ReplyDeleteMakasih Mbak,
ReplyDeletealhamdulillah
ok Mbak,
;)